Rabu, 29 Februari 2012

KISAH PENAMPAKAN BUNDA MARIA DI FATIMA

Santa Perawan Maria dari Fatima


Maria dari Fatima"Setiap orang, mulai dari dirinya sendiri, harus berdoa rosario dengan lebih khidmat .....
dan benar-benar mempraktekkan yang kuanjurkan yaitu devosi Sabtu Pertama setiap bulan."

Pesan Bunda Maria Fatima kepada Lucia 1 Mei 1987


Fatima adalah sebuah kota kecil sebelah utara kota Lisbon di Portugal. Pada tahun 1917 Bunda Maria menampakkan diri di Fatima kepada tiga orang anak gembala. Mereka adalah Lucia dos Santos berumur 10 tahun, sepupunya bernama Fransisco Marto berumur 9 tahun dan Jacinta Marto berumur 7 tahun.

Penampakan Maria didahului tiga penampakan Malaikat setahun sebelumnya yang mempersiapkan anak-anak ini untuk penampakan Bunda Maria. Malaikat mengajarkan kepada anak-anak, dua doa penyilihan yang harus didoakan dengan hormat yang besar. Pada penampakan terakhir di musim gugur 1916, Malaikat memegang sebuah piala. Ke dalam piala ini meneteslah darah dari sebuah Hosti yang tergantung di atasnya. Malaikat memberi ketiga anak itu Hosti sebagai Komuni Pertama mereka dari piala itu. Anak-anak tidak menceritakan penampakan ini kepada orang lain. Mereka melewatkan waktu yang lama dalam doa dan keheningan.

13 Mei 1917 Pesta Bunda Maria dari Sakramen Mahakudus. Ketiga anak itu sedang menggembalakan ternaknya di Cova da Iria, sebuah padang alam yang amat luas, kira-kira satu mil dari desa mereka. Tiba-tiba mereka melihat sebuah kilatan cahaya dan setelah kilatan yang kedua, muncul seorang perempuan yang amat cantik. Pakaiannya putih berkilauan. Perempuan yang bersinar bagaikan matahari itu berdiri di atas sebuah pohon oak kecil dan menyapa anak-anak:

"Janganlah takut, aku tidak akan menyusahkan kalian. Aku datang dari surga. Allah mengutus aku kepada kalian. Bersediakah kalian membawa setiap korban dan derita yang akan dikirim Allah kepada kalian sebagai silih atas banyak dosa -sebab besarlah penghinaan terhadap yang Mahakuasa- bagi pertobatan orang berdosa dan bagi pemulihan atas hujatan serta segala penghinaan lain yang dilontarkan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda?"

"Ya, kami mau," jawab Lucia mewakili ketiganya. Dalam setiap penampakan, hanya Lucia saja yang berbicara kepada Bunda Maria. Jacinta dapat melihat dan mendengarnya, tetapi Fransisco hanya dapat melihatnya saja.

Perempuan itu juga meminta anak-anak untuk datang ke Cova setiap tanggal 13 selama 6 bulan berturut-turut dan berdoa rosario setiap hari.

13 Juni 1917 ketiga anak itu pergi ke Cova. Pada kesempatan itu Bunda Maria mengatakan bahwa ia akan segera membawa Jacinta dan Fransisco ke surga. Sedangkan Lucia diminta tetap tinggal untuk memulai devosi kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda. Ketika mengucapkan kata-kata ini, muncullah dari kedua tangan Maria sebuah cahaya. Di telapak tangan kanannya nampak sebuah hati yang dilingkari duri, Hati Maria Yang Tak Bernoda yang terhina oleh dosa manusia.

"Yesus ingin agar dunia memberikan penghormatan kepada Hatiku yang Tak Bernoda. Siapa yang mempraktekkannya, kujanjikan keselamatan. Jiwa-jiwa ini lebih disukai Tuhan, dan sebagai bunga-bunga akan kubawa ke hadapan takhta-Nya."

"Janganlah padam keberanianmu. Aku tidak akan membiarkan kalian. Hatiku yang Tak Bernoda ini akan menjadi perlindungan dalam perjalananmu menuju Tuhan."

13 Juli 1917 "Berkurbanlah untuk orang berdosa. Tetapi teristimewa bila kalian membawa suatu persembahan, ucapkanlah seringkali doa ini: Ya Yesus, aku mempersembahkannya karena cintaku kepada-Mu dan bagi pertobatan orang-orang berdosa serta bagi pemulihan atas segala penghinaan yang diderita Hati Maria yang Tak Bernoda."

Kemudian Bunda Maria memperlihatkan neraka yang sangat mengerikan. Begitu ngeri sampai anak-anak itu gemetar ketakutan.

"Bila kelak, pada suatu malam kalian melihat suatu terang yang tak dikenal, ketahuilah bahwa itu adalah 'Tanda' dari Tuhan untuk menghukum dunia, karena banyaklah kejahatan yang telah kalian lakukan. Akan terjadi peperangan, kelaparan dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci."

"Untuk menghindari hal itu, aku mohon, persembahkanlah negara Rusia kepada Hatiku yang Tak Bernoda serta komuni pemulihan pada Sabtu pertama setiap bulan."

"Bila kalian berdoa Rosario, ucapkanlah pada akhir setiap peristiwa: Ya Yesus yang baik, ampunilah segala dosa kami, lindungilah kami dari api neraka, hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terlebih jiwa yang sangat memerlukan pertolongan-Mu."

13 Agustus 1917 anak-anak tidak bisa datang ke Cova karena mereka semua digiring ke pengadilan oleh penguasa daerah setempat. Mereka diancam akan dimasukkan ke dalam minyak panas. Anak-anak dijebloskan ke dalam penjara selama 2 hari. Pada tanggal 19 Agustus Bunda Maria menampakkan diri pada saat anak-anak sedang menggembalakan ternak mereka di Valinhos.

"Berdoalah, berdoalah dan bawalah banyak korban bagi orang berdosa. Sebab betapa banyak yang masuk api neraka karena tidak ada yang berdoa dan berkorban bagi mereka."

13 September 1917 Bunda Maria mendesak lagi tentang betapa pentingnya doa dan kurban. Ia juga berjanji akan datang bersama St. Yusuf dan Kanak-kanak Yesus pada bulan Oktober nanti.

"Dalam bulan Oktober aku akan membuat suatu tanda heran, agar semua orang percaya."

13 Oktober 1917 Bersama anak-anak, sekitar 70.000 orang datang ke Cova untuk menyaksikan mukjizat yang dijanjikan Bunda Maria. Pagi itu hujan deras turun seperti dicurahkan dari langit. Ladang-ladang tergenang air dan semua orang basah kuyub. Menjelang siang, Lucia berteriak agar orang banyak menutup payung-payung mereka karena Bunda Maria datang.

Lucia mengulangi pertanyaannya pada penampakan terakhir ini, "Siapakah engkau dan apakah yang kau kehendaki daripadaku?" Bunda Maria menjawab bahwa dialah Ratu Rosario dan ia ingin agar di tempat tersebut didirikan sebuah kapel untuk menghormatinya. Ia berpesan lagi untuk keenam kalinya bahwa orang harus mulai berdoa Rosario setiap hari.

"Manusia harus memperbaiki kelakuannya serta memohon ampun atas dosa-dosanya."

Kemudian dengan wajah yang amat sedih Bunda Maria berbicara dengan suara yang mengiba:

"MEREKA TIDAK BOLEH LAGI MENGHINA TUHAN YANG SUDAH BEGITU BANYAK KALI DIHINAKAN."

Bunda Maria kemudian pergi ke pohon oak sebagai tanda penampakan berakhir. Awan hitam yang tadinya bagaikan gorden hitam menyingkir ke samping memberi jalan matahari untuk bersinar. Kemudian matahari mulai berputar, gemerlapan berwarna-warni, berhenti sejenak dan mulai berputar-putar menuju bumi. Orang banyak jatuh berlutut dan memohon ampun. Sementara fenomena matahari terjadi, ketiga anak melihat suatu tablo Keluarga Kudus di langit. Di sebelah kanan tampak Ratu Rosario. Di sebelah kirinya St. Yosef menggandeng tangan Kanak-kanak Yesus dan membuat tanda salib tiga kali bagi umatnya. Menyusul visiun yang hanya tampak oleh Lucia seorang diri: Bunda Dukacita bersama Tuhan berdiri di sampingnya dan Bunda Maria dari Gunung Karmel dengan Kanak-kanak Yesus di pangkuannya. Matahari meluncur seolah-olah akan menimpa orang banyak, tiba-tiba ia berhenti dan naik kembali ke tempatnya semula di langit. 70,000 orang yang berkerumun di Cova itu menyadari bahwa pakaian mereka yang tadinya basah kuyub oleh hujan lebat, tiba-tiba menjadi kering. Demikian pula tanah yang tadinya becek dan berlumpur akibat hujan tiba-tiba menjadi kering. Mukjizat matahari selama 15 menit itu disaksikan bukan hanya oleh orang-orang di Cova da Iria saja, tetapi juga oleh banyak orang di sekitar wilayah itu sampai sejauh 30 mil.


sumber : 1. Maria dari Fatima, Rm Petrus Pavlicek OFM - Wina; 2. AVE MARIA No. 10 September 1997; diterbitkan oleh Marian Centre Indonesia
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

KEISTIMEWAAN TANGGAL 29 FEBRUARI

Fakta tahun kabisat mungkin hanya segelintir orang yang sadar dan tahu. Namun, untuk beberapa orang yang lahir 29 Februari akan sangat menantikan tahun spesial yang hanya berlangsung dalam 4 tahun sekali.

Hanya pada tahun yang habis dibagi 4 ini, orang-orang yang lahir 29 Februari bisa merayakan hari kelahirannya. Seperti Citra Gabriella (24) yang hari ini sedang mempersiapkan pesta ulang tahun.

Citra mengaku kelahirannya yang hanya bisa dirayakan secara 4 tahun sekali ini justru cukup spesial. Di luar tahun kabisat, Citra tak pernah merayakan pesta ulang tahun.

"Jadi, pesta ulang tahun dengan memakai kue tart ya cuma 4 tahun sekali," kata Citra yang kini menjadi penyiar di salah satu radio swasta di Surabaya, Rabu (29/2/2012).

Hanya saja, laiknya manusia lain, umur Citra bertambah setiap tahun (secara informal). Namun, ia dan keluarga hanya membuat pesta ulang tahun pada tahun-tahun kabisat.

Anak kedua dari dua bersaudara ini justru mengaku lebih hemat. Dan lagi, perayaan pesta ulang tahunnya lebih terasa mengena sebab dirayakan 4 tahun sekali.

Menurut ahli astronomi, tahun kabisat ini berasal dari kalender Julian yang diperkenalkan sejak masa Julius Caesar pada tahun 46 sebelum Masehi atas bantuan astronom asal Aleksandria, Sosigenes.

Dalam kalender Julian, satu tahun didefinsikan sebagai waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari, yaitu selama 365,25 hari. Karena sulit dan tidak praktis mengubah tahun pada seperempat hari, maka satu tahun dibulatkan menjadi 365 hari.

Tahun yang memiliki jumlah 365 hari disebut tahun basit atau tahun pendek. Sementara sisa 0,25 hari digabung menjadi satu hari penuh yang ditambahkan pada Februari tahun keempat.

"Itulah sebabnya Februari yang biasanya hanya memiliki 28 hari setiap empat tahun menjadi 29 hari," terang Koordinator Kunjungan dan Peneliti Observatorium Bosscha, Evan I Akbar.

Maka bukanlah hal yang mengherankan bila orang-orang yang lahir pada tanggal 29 Februari merasa hidupnya spesial. Meskipun terkesan agak memaksa, orang yang lahir di tanggal 29 Februari mendapat banyak pilihan. Apakah akan merayakan ulang tahun pada tanggal 28 Februari atau bahkan tanggal 1 Maret di luar tahun kabisat.

Termasuk Wildan, mahasiswa ITS ini mengaku tidak mempersoalkan hari kelahirannya yang hanya bisa dirayakan pada tahun-tahun kabisat. Ia pun bercerita, seringkali merayakan hari ulang tahun pada 28 Februari atau bahkan 1 Maret.

"Ya dibuat santai saja. Kadang saya merayakan ulang tahun tanggal 28 Februari, kadang juga tanggal 1 Maret," selorohnya.

BACA JUGA

ADA APA DENGAN TANGGAL 29 FEBRUARI

ADA APA DENGAN TANGGAL 29 FEBRUARI.....?



Hari ini, Rabu (29/2/2012), merupakan hari istimewa dalam penanggalan Masehi. Keistimewaan itu terletak pada tanggalnya, 29 Februari. Tanggal ini hanya muncul satu kali dalam rentang empat tahun atau delapan tahun. Ini menandakan tahun 2012 adalah tahun kabisat.

Cikal bakal kalender Masehi yang digunakan saat ini berasal dari kalender Julian yang diperkenalkan sejak masa Julius Caesar pada tahun 46 sebelum Masehi atas bantuan astronom asal Aleksandria, Sosigenes.

Dalam kalender Julian, satu tahun didefinsikan sebagai waktu yang diperlukan Bumi untuk mengelilingi Matahari, yaitu selama 365,25 hari. Karena sulit dan tidak praktis mengubah tahun pada seperempat hari, maka satu tahun dibulatkan menjadi 365 hari.

”Tahun yang memiliki jumlah 365 hari disebut tahun basit atau tahun pendek,” kata ahli kalender dari Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung, Moedji Raharto, Selasa (28/2).

Sisa 0,25 hari digabung menjadi satu hari penuh yang ditambahkan pada Februari tahun keempat. Itulah sebabnya Februari yang biasanya hanya memiliki 28 hari setiap empat tahun menjadi 29 hari.

Penambahan satu hari pada tahun keempat inilah yang kemudian membuat setiap angka tahun yang habis dibagi empat disebut tahun kabisat atau tahun panjang karena memiliki 366 hari.

Tidak tepat

Ternyata waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari tidak tepat 365,25 hari atau 365 hari 6 jam seperti yang ditetapkan dalam kalender Julian. Waktu yang tepat adalah 365,242199 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.

”Astronom pada masa itu belum bisa menentukan waktu revolusi Bumi hingga detail,” ujar Moedji.

Waktu Bumi mengelilingi Matahari ini didasarkan atas waktu yang ditempuh Matahari seolah-olah mengelilingi Bumi dari titik Aries hingga kembali ke titik Aries lagi. Ini disebut sebagai satu tahun tropis.

Matahari berada di titik Aries ditetapkan terjadi pada 21 Maret. Tanggal ini menjadi tanda datangnya musim semi di belahan Bumi utara atau tibanya musim gugur di belahan Bumi selatan.

Penghitungan yang tidak tepat ini membuat setiap satu tahun terjadi kekurangan 11 menit 14 detik. Dalam jangka pendek, kekurangan ini tidak menimbulkan masalah pada kalender yang digunakan. Namun, jika kalender digunakan hingga ribuan tahun, kekurangan ini menjadi sangat terasa.

Dalam 1.000 tahun, hari bergerak 7,8 hari lebih cepat dibandingkan semestinya. Ini ditandai dengan lebih cepatnya Matahari tiba di titik Aries dari hasil penghitungan dibandingkan kondisi sebenarnya.

Hal lain yang dirasakan akibat ketidaktepatan ini adalah musim semi yang datang lebih awal dari 21 Maret sesuai ketetapan.

Majunya waktu ini juga memengaruhi berbagai kegiatan keagamaan yang tidak tepat, seperti dalam penentuan hari raya keagamaan yang memiliki aturan khusus. Ini sangat bertentangan dengan tujuan dibuatnya kalender, yaitu untuk menentukan waktu dilaksanakannya berbagai kegiatan keagamaan dan penanda musim.

Reformasi

Kondisi ini membuat Paus Gregorius XIII pada 1582 Masehi membarui kalender Julian. Ketentuan tahun kabisat tidak hanya angka tahun yang habis dibagi 4, tetapi juga harus habis dibagi 400 untuk tahun abad (tahun yang merupakan kelipatan angka 100).

Ini membuat tahun 1800 atau 1900 yang dalam kalender Julian disebut tahun kabisat setelah ketentuan baru ini tidak lagi disebut tahun kabisat. Namun, tahun 1600 dan 2000 masih disebut tahun kabisat.

Ini akan membuat orang yang lahir pada 29 Februari, perayaan ulang tahunnya tidak hanya akan jatuh tepat empat tahun sekali, tetapi bisa juga delapan tahun sekali, seperti antara 29 Februari 2096 dan 29 Februari 2104. Hal ini karena tahun 2100 bukan tahun kabisat.

Reformasi ini berhasil mengurangi kesalahan penghitungan kumulatif hari. ”Jika dalam kalender Julian terjadi kesalahan 78 hari dalam 10.000 tahun, setelah direformasi kesalahannya tinggal 3 hari dalam 10.000 tahun,” ungkap Moedji.

Selain mengeluarkan aturan baru tahun kabisat, Paus Gregorius XIII juga memotong 10 hari pada Oktober 1582. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kalender agar bersesuaian kembali dengan musim yang terjadi.

Pemotongan ini membuat tanggal 4 Oktober 1582 langsung dilanjutkan dengan tanggal 15 Oktober 1582. Artinya, dalam sejarah kalender Masehi, tidak pernah ada tanggal 5 Oktober sampai 14 Oktober 1582.

Penghapusan ini mirip dengan yang dilakukan Pemerintah Samoa dan Tokelau di Pasifik Selatan yang menghapus tanggal 30 Desember 2011 untuk menyesuaikan dengan waktu di Selandia Baru dan Australia. Penghapusan ini membuat 29 Desember di negara itu langsung dilanjutkan dengan tanggal 31 Desember 2011.

Pembaruan yang dilakukan Paus Gregorius XIII ini membuat sistem penanggalan ini dinamakan kalender Gregorian. Meski demikian, sistem ini tidak langsung diterapkan di semua negara. Rusia, China, Yunani, ataupun Turki baru mengakomodasi kalander ini pada awal abad ke-20.


Belum pas

Meski sudah dikoreksi, kalender Gregorian masih mengandung salah, yaitu tiga hari dalam 10.000 tahun. Kesalahan ini terjadi karena dalam satu tahun kalender Gregorian jumlah harinya masih 365,2425 hari. Ini berbeda sedikit dengan waktu dalam satu tahun tropis yang mencapai 365,242199 hari.

Ketidaktepatan ini disebabkan adanya gerak presesi atau gerak sumbu rotasi Bumi sembari mengelilingi Matahari. Gerak presesi membuat posisi titik Aries bergeser 50,2 detik busur per tahun ke arah barat dari koordinat langit.

”Untuk membuat kalender dengan jumlah hari yang tepat dengan satu tahun tropis tidaklah mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan, baik dari sisi kepraktisan kalender untuk digunakan maupun idealisme sistem kalender itu sendiri,” kata Moedji.

29 FEBRUARI DALAM SEJARAH :

• 1960 - Gempa bumi melanda bagian selatan Maroko dan menewaskan lebih dari 3.000 orang.
• 1972 - Perang Vietnam: Korea Selatan mulai menarik 11.000 (dari 48.000) pasukannya dari Vietnam.
• 1984 - Perdana Menteri Kanada Pierre Trudeau mengumumkan akan mundur secepatnya jika Partail  Liberal dapat memilih pemimpin lain.
• 1996 - Pesawat Boeing 737 milik maskapai penerbangan Peru jatuh di Andes, 123 tewas.
• 2004 - Jean-Bertrand Aristide mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Haiti menyusul meningkatnya aksi pemberontakan. 

Baca Juga
Keistimewaan Tanggal 29 Februari